Pengertian Thermal Overload Relay
Thermal Overload Relay adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan beban yang terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang melebihi setting melewatinya. Thermal overload berfungsi untuk memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih.
Thermal overload memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya (untuk rangkaian tiga fasa) baik yang menggunakan sistem bimetal maupun yang menggunakan sistem elektronik tanpa suplai terpisah (maksudnya thermal overload elektronik ini tidak membutuhkan sumber daya listrik secara khusus) dan mempunyai sensitifitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja dengan sistem diferensial (tidak langsung trip pada kasus terjadinya hilang satu fasa), namun apabila dibutuhkan rangkaian untuk trip segera saat kehilangan satu fasa, maka perlu diperlukan tambahan alat proteksi lain.
Thermal overload ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel. Pemilihan jenis thermal overload ditentukan oleh rating/setting arus sesuai dengan arus nominal rangkaian pada beban penuh dan kelas trip-nya. Untuk pemakaian standar digunakan kelas trip 10 yaitu thermal overload akan trip pada 7,2 Ir dalam waktu 4 detik.
Prinsip Kerja Thermal Overload Relay
Thermal Overload Relay bekerja saat suhu pada dalam TOR tersebut terpenuhi, jadi TOR ini terdapat sebuah settingan berapa maksimum amper untuk melakukan trip jika ampere tersebut sudah terpenuhi. Didalam TOR tersebut ada sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat ampere beban sudah melebihi ampere settingan TOR.
Mangkanya disebut Thermal yaitu suhu, gampangnya seperti kabel yang hanya mampu dilewati arus 5A tetapi bebanya 10A maka kabel tersebut akan panas. seperti halnya TOR ini prinsip kerjanya sama tetapi bedanya ketika suhu tersebut terpenuhi maka akan menggerakan sebuah coil untuk menutup atau membuka kontak yang ada di TOR tersebut.
Fungsi Thermal Overload Relay
Thermal Overload Relay (TOR) berfungsi sebagai pengaman beban lebih pada sebuah rangkaian kontrol Direct Online maupun Star Delta, jadi motor yang dikontrol tidak akan terbakar disaat beban lebih motor tersebut akan mati.
Simbol Thermal Overload Relay
Simbol diatas sudah standart internasional untuk Thermal Overload Relay, saya akan jelaskan satu persatu nantinya simbol ini akan berfungsi untuk menggambar Wiring Diagram.
Terdapat 3 kontak yang sebelah kiri dari kontak 95 itu adalah wiring untuk UVW setelah kontaktor, TOR ini tidak hanya memutuskan rangkian kontrol saja tetapi power dari motor juga diputus 2 pengaman langsung.
Pin no 95 dan 95 adalah kontak Normaly Closed yang biasanya digunakan untuk memutuskan rangkian kontrol sesudah MCB kontrol, nanti baru ke push button dll.
Pin no 97 dan 98 adalah kontak Normaly Open (NO) biasanya digunakan untuk indicator lampu alarm atau trip.
Menghitung Thermal Overload Relay
TOR sendiri bisa disetting sesui perhitungan yang matang jika tidak maka fungsi TOR sendiri tidak akan berfungsi dengan maksimal, maka dari itu saya bagikan tips untuk menghitung batas maksimum Motor yang harus di setting diTOR tersebut.
Terdapat Motor 3 Fase dengan Name Plate sebagai berikut :
⦁ Motor 1 Phase 220V
Diket :
1. 0,75 Kw
2. 5.21 A
Maka, Dari Ampere saja kita sudah tahu dimana batas maksimum motor Current adalah 10 % dari Ampere Nominal motor,
TOR = A x 10 %
= 5.21 x 0.1
= 0.521 A
Jadi Untuk Settingan TOR adalah A + TOR 10 % = 5.21 + 0.521 = 5.731 A.
⦁ Motor 3 Phase 15 Hp
Diket :
1. 15 Hp = 15 x 736 = 11040 W
2. 3 Phase = 1.73
3. Cos Phi = 0.85 standart
Maka, cari dulu amperenya sebagai berikut,
I = P
1.73 x V x Cos phi
= 11040
1.73 x 380 x 0.85
= 11040 = 19.75 A
558.79
TOR= A x 10 %
= 19.75 x 0.1
= 1.97 A
Jadi Untuk Settingan TOR adalah A + TOR 10 % = 19.75 + 1.97 = 21.72 A.
Komentar
Posting Komentar